Korosi pada Kawat Baja di Tambang Bawah Tanah: Penyebab, Dampak, dan Pencegahannya
Korosi pada kawat baja karbon tinggi, seperti pada kabel penguat (cablebolt), merupakan masalah serius dalam desain jangka panjang struktur tambang bawah tanah. Paparan terhadap air asam, garam, atau kelembaban tinggi mempercepat proses kerusakan.
![]() |
Gambar: Kawat baja berkarat pada sistem penguatan tambang bawah tanah. |
Proses Terjadinya Korosi
Korosi terjadi karena reaksi kimia yang melibatkan pelepasan dan penerimaan elektron:
-
Anodik: logam melepas elektron → jadi karat
-
Katodik: menerima elektron → terbentuk senyawa seperti FeO, Fe(OH)
Faktor pemicu:
-
Air dan oksigen
-
Elektrolit: garam, asam, klorida
-
Retakan dan suhu tinggi
Jenis Korosi pada Kabel Baja
1. Korosi Kering
Terjadi saat kabel disimpan dalam kondisi kering atau terkena udara terbuka.
-
Karat terlihat ringan tapi menyebar cepat.
-
Berkurangnya kekuatan hingga 20% (Goris, 1990).
2. Korosi Basah atau Iklim Lembap
Terjadi di lingkungan lembap, seperti tambang bawah tanah.
-
Membentuk karat lembek dan lengket seperti magnetit.
-
Mengurangi kekuatan tarik dan mengganggu daya rekat semen.
-
Berisiko menyebabkan retakan dan keruntuhan kabel.
Korosi Galvanik & Elektrolit
Bila air tambang mengandung klorida atau sulfat, korosi bersifat galvanik:
-
Area anoda dan katoda terbentuk → menciptakan arus listrik mikro
-
Korosi terus berlangsung tanpa henti
-
Ikatan semen dan kabel jadi lemah → risiko runtuh meningkat
Cara Pencegahan
-
Gunakan kabel dengan pelapis antikarat
-
Simpan di tempat kering dan tidak kena matahari langsung
-
Cegah genangan air dan perbaiki sistem drainase
-
Pantau kandungan kimia air tambang
Sumber:
-
Illston et al., 1979; Pohlman, 1987
-
Minick & Olson, 1987
-
Goris, 1990
-
Stillborg – Rock Support in Mining